Banyaknya pengguna Android saat ini bisa menjadi peluang bagus untuk menghasilkan lebih banyak cuan. Salah satu dengan membuat aplikasi atau game berbasis Android. Membuat aplikasi android memang tidak mudah, apalagi jika Anda ingin mrmbuat aplikasi yang berkualitas menggunakan bahasa pemrograman tertentu.
Belajar bahasa pemrograman untuk Android dan bisa menjadi developer adalah peluang pekerjaan bagi spesialis IT atau Anda yang tertarik dengan TI. Cobalah meluangkan waktu untuk mempelajari hal-hal yang diperlukan untuk membangun aplikasi berbasis Android. Anda juga bisa mempelajari cara membuat aplikasi untuk Android melalui berbagai tutorial di internet dan mengikuti kursus online.
Daftar Isi
Hal-hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Membuat Aplikasi Android
Selain mempelajari langkah-langkah membuat aplikasi Android, Anda harus terlebih dulu mempersiapkan beberapa hal yang sering kali terlupakan berikut ini:
1. Spesifikasi Komputer yang Mumpuni
Membuat aplikasi tentu saja bisa memakan banyak memori pada hardware Anda. Yang mana jika perangkatnya kurang mumpuni, tentu bisa menjadi hambatan bagi Anda untuk memulai action. Sebaiknya, komputer atau laptop yang digunakan untuk membuat aplikasi Android minimal memiliki RAM antara 6GB sampai 8GB. Sehingga Anda akan lebih mudah saat menjalankan emulator Android Studio.
Namun, jangan khawatir. Jika Anda belum memiliki spesifikasi komputer yang cukup untuk menjalankan Android Studio, Anda dapat menggunakan Eclipse yang umumnya digunakan untuk mempelajari pemrograman Java dasar.
2. Belajar Bahasa Pemrograman Dasar
Untuk menjadi ahli dalam membuat aplikasi Android, tentu Anda harus terus belajar atau mengupgrade ilmu Anda. Sebab, menjadi seorang programmer harus dimulai dari ketelatenan Anda dalam belajar. Untuk Anda yang belum memiliki basic pemrograman, sebaiknya mempelajari pemrograman dasar terlebih dulu. Jangan terburu-buru belajar bahasa pemrograman Android supaya tidak menyerah di tengah jalan.
Belajarlah mengasah logika terlebih dahulu agar bisa lebih tajam dengan bahasa pemrograman lain. Bisa dimulai dari bahasa pemrograman Javascript, PHP, C++, dan Java. Selain mengasah logika, bahasa pemrograman di atas juga menggunakan tools sederhana, sehingga tidak menambah berat kinerja laptop atau komputer Anda. Setelah memiliki logika pemrograman yang baik, barulah Anda bisa beranjak mempelajari bahasa pemrograman android lainnya.
3. Belajar Bahasa Pemrograman Java
Aplikasi Android yang ada saat ini sebagian besar menggunakan bahasa pemrograman Java. Namun, ada juga yang menggunakan bahasa pemrograman baru bernama Kotlin. Mana yang sebaiknya dicoba terlebih dulu oleh pemula? Tentu saja bahasa pemrograman Java. Selain sudah ada sejak lama, bahasa pemrograman yang satu ini juga lebih umum (tidak hanya di Android).
Perlu diingat, sebagian besar pemrograman Java di Android hanya mengimplementasikan library yang dibuat oleh tim Google. Jadi, selain mempelajari dokumentasi Java, Anda juga harus membaca dokumentasi di situs resmi pengembang Android, sebab di sana ada tutorial penggunaan library.
4. Mempunyai Smartphone dengan Fitur Memadai
Tak hanya komputer yang spesifikasinya memadai, Anda juga harus memiliki smartphone dengan spesifikasi dan memiliki fitur yang cukup canggih. Hal ini diperlukan supaya sebelum meluncurkan aplikasi ke publik, Anda bisa mencoba terlebih dulu fitur-fitur aplikasinya secara langsung. Sebab, menggunakan emulator yang disediakan oleh studio android atau aplikasi pihak ketiga, seperti genymotion, dan lainnya belumlah cukup sekalipun sudah dilengkapi fitur sensor, getaran, hingga giroskop.
Jadi, saat Anda memiliki smartphone moderen dengan semua sensor dan fungsi hampir/sudah sempurna, Anda akan punya lebih banyak kebebasan untuk mencoba aplikasi yang dibuat. Anda juga bisa menghemat memori RAM hingga 2 GB jika langsung mencoba melalui smartphone dan tidak selalu mengandalkan emulator Android.
5. Kuota dan Internet Stabil
Menggunakan android studio memerlukan koneksi internet. Setiap kali mengakses android studio, umumnya Anda akan menghabiskan sekitar 800MB untuk mendownload sebuah file, Belum lagi Anda harus mendownload file-file tambahan unuk menggunakan android studio yang bisa mencapai 2GB. Untuk itu, pastikan Anda memiliki kuota internet yang cukup besar ditambah internet yang stabil.
Jika Anda kehabisan kuota atau kehilangan koneksi jaringan saat mengunduh file 2GB, ini akan menjadi ujian terberat Anda, sebab harus mengulangnya dari awal. Selain itu, koneksi internet juga diperlukan saat membuat proyek. Yang mana akan memudahkan Anda untuk menginstal repositori kode sumber pendukung untuk aplikasi yang Anda buat.
6. Bisa Berbahasa Inggris
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional memang sangat penting untuk menunjang kehidupan di dunia teknologi. Selain bahasa komputer dan software yang rat-rata berbahasa Inggris, tutorial belajar pemrograman android juga rata-rata menggunakan bahasa Inggris. Apalagi untuk materi yang lebih expert.
Memang, ada beberapa yang berbahasa Indonesia, seperti Google yang mulai memperhatikan calon developer android di Indonesia, dengan menyediakan situs developer Android yang resmi diterjemahkan oleh tim Google. Jadi Anda tak perlu menerjemahkannya lagi menggunakan Google Translate. Namun tetap saja, kemampuan bahasa Inggris diperlukan. Selain mempemudah belajar, kemampuan ini akan membuat Anda berpeluang bekerja sama secara internasional.
Selain persiapan di atas, Anda tentu harus disiplin. Baik dalam belajar maupun praktik secara langsung. Ketika nantinya sudah memiliki aplikasi yang diapprove oleh Google di Play Store, sebaiknya Anda juga memiliki website khusus yang memperkenalkan seputar aplikasi Anda. Berikan keyword tertentu yang banyak dicari oleh pengguna internet, sehingga aplikasi Anda akan lebih mudah ditemukan.
Sebagai permulaan, Anda bisa membuat website sederhana dengan menggunakan hosting murah tapi berkualitas supaya terlihat profesional. Ide pembuatan aplikasinya juga bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti jawaban dari pertanyaan apa yang Anda butuhkan atau apa yang anak-anak hingga publik butuhkan.