5 Jenjang Pendidikan Anak yang Harus Diketahui Orang Tua

Setiap orang tua sejatinya ingin memiliki anak-anak yang mengukir sukses di masa depan. Jalan kesuksesan bisa dicapai dari berbagai cara, salah satunya yaitu dengan pendidikan.

Tak heran, jika para orangtua mulai menyekolahkan anaknya dari usia dini, sejak balita bahkan batita. Tujuannya tak lain adalah agar anak tersebut bisa belajar banyak hal sejak dini dan terbiasa menghadapi situasi sekolah.

Sebelum Anda memasukkan anak ke jenjang pendidikan, berikut beberapa jenjang pendidikan anak yang harus diketahui orang tua.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan anak usia dini atau PAUD adalah masa pembinaan terhadap tumbuh kembang anak dari usia pra sekolah. Pembinaan ini meliputi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani.

Tujuan dari pendidikan usia dini adalah agar anak-anak mempunyai kesiapan untuk masuk ke fase pendidikan selanjutnya, baik itu formal ataupun non formal.

Pola pendidikan disini cukup diisi dengan pelajaran praktis dan sederhana, misalnya; menyanyi, mendengarkan cerita, berdongeng, bermain, serta aktivitas lain yang menjadikan anak tumbuh lebih kreatif. Disini anak juga diajari mandiri dan berperilaku baik di lingkungannya.

Kelompok Bermain (KB)

Kelompok bermain merupakan pendidikan non formal yang diperuntukkan bagi anak-anak usia pra sekolah. Rentang usianya umumnya 3 – 5 tahun. Faktanya, Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK) ternyata jalur pendidikan yang berbeda.

Dalam pendidikan kelompok bermain, anak-anak tidak dikenalkan dengan materi, sementara TK sudah dikenalkan dengan beberapa materi. Fokus rangsangan yaitu pada sisi kemampuan motorik anak, kognitif, dan sosial.

Tujuannya agar anak lebih aktif, tertarik untuk berinteraksi dengan teman sebayanya, dan tertarik untuk bereksplorasi. Untuk kisaran biayanya, setiap daerah memiliki kisaran biaya yang berbeda-beda, tergantung fasilitas yang didapatkan.

Taman Kanak-Kanak (TK)

Taman Kanak-Kanak atau TK adalah pendidikan formal yang sudah dilengkapi dengan sistem kurikulum pembelajaran. Rentang usia anak memasuki pendidikan TK yaitu dari usia 6 tahun.

Tujuan pendidikan TK ini masih terdapat benang merah dengan pendidikan saat di kelompok Bermain (KB), yaitu untuk menjadikan anak lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Tidak hanya itu, masa pendidikan di TK diharapkan dapat membantu anak agar lebih memiliki rasa ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan. Proses pendidikan di TK biasanya berlangsung selama 2 tahun.

Namun proses ini bisa disesuaikan tergantung bagaimana perilaku, pertumbuhan serta kematangan anak.

Di tingkat TK, dikenalkan dengan pelajaran sederhana seperti berhitung, bahasa, agama, ejaan, bernyanyi, dan beberapa keterampilan seperti melipat kertas, menggunting, dll.

Di fasi ini, anak juga diberi kesempatan agar lebih kenal dengan lingkungannya dan bisa bersosialisasi dengan teman sebaya. Untuk biayanya, masuk TK membutuhkan biaya yang lebih besar dengan pendidikan KB karena disini sudah ada seragam serta media pembelajaran yang perlu diikuti oleh siswa.

Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Anak yang sudah menyelesaikan pendidikan PAUD dan TK bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, yaitu Sekolah dasar. SD merupakan jenjang pendidikan dasar yang sifatnya formal.

Program wajib belajar 9 tahun meliputi 6 tahun di SD dan 3 tahun di tingkat SMP. Usia masuk sekolah dasar setidaknya 7 tahun atau minimal 6 tahun di awal tahun pendidikannya.

Beberapa materi yang didapatkan di pendidikan SD sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah antara lain; Pendidikan agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Seni budaya dan keterampilan, pendidikan jasmani dan kesehatan.

Adapun jenis sekolah dasar di Indonesia ini ada 2 yaitu; Sekolah Dasar Negeri/Swasta dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Itulah jenjang pendidikan anak di tingkat dasar yang perlu diketahui oleh para orang tua. Setelah Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih ada jenjang pendidikan lagi yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dengan begitu, anak akan lebih luas pengetahuannya serta baik perilakunya terhadap lingkungan dan sekitarnya. Selain pendidikan formal seperti yang sudah disebutkan, orang tua tentunya memiliki peran besar terhadap terbentuknya perilaku anak.

Orang tua adalah panutan anak ketika di rumah dan di luar rumah. Untuk itu, berilah contoh dan pengasuhan yang baik pada anak mulai dari kecil hingga dewasa.

Tinggalkan komentar