5 Penyebab Umum Kebakaran Listrik dan Cara Pencegahannya

Kebakaran akibat korsleting listrik terus menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat urban dan rural di Indonesia. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Penanggulangan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri, lebih dari 60% kebakaran di kawasan permukiman disebabkan oleh gangguan kelistrikan, terutama korsleting atau hubungan arus pendek (Sumber:
Insanupdate). Dinas Gulkarmat (Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan) DKI Jakarta juga merilis bahwa dari 1.633 kasus kebakaran di tahun 2023, 924 disebabkan oleh korsleting listrik.

Penyebab Umum Kebakaran Listrik dan Cara Pencegahannya
Penyebab Umum Kebakaran Listrik dan Cara Pencegahannya

Situasi ini menunjukkan bahwa instalasi listrik yang buruk, penggunaan alat elektronik yang ceroboh, serta ketidaktahuan masyarakat terhadap sistem proteksi listrik turut memperparah risiko kebakaran. Artikel ini ditulis untuk membantu pembaca memahami secara detail lima penyebab utama kebakaran listrik dan tindakan pencegahannya yang bisa langsung diterapkan di rumah.

1. Instalasi Listrik Tidak Sesuai Standar Nasional

Banyak rumah tinggal, terutama yang dibangun lebih dari 10 tahun lalu, masih mengandalkan instalasi listrik lama yang tidak sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Masalah umum yang ditemukan antara lain penggunaan kabel tanpa label SNI, sambungan kabel tidak tertutup, hingga overload MCB yang tidak sesuai kapasitas rumah.

Instalasi yang tidak profesional sering kali dilakukan oleh tukang bangunan alih-alih teknisi bersertifikasi. Padahal, kesalahan kecil dalam penempatan kabel atau penggunaan material murah bisa menjadi pemicu kebakaran besar.

Cara Pencegahan:

  • Gunakan teknisi bersertifikasi dari lembaga seperti LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) atau PLN untuk instalasi baru atau renovasi.
  • Pastikan instalasi memiliki MCB dan ELCB sesuai kapasitas daya listrik rumah (1300W, 2200W, atau lebih).
  • Minta laporan hasil instalasi dan dokumentasi wiring diagram dari teknisi sebagai referensi.

2. Overload Stop Kontak dan Sambungan Bertumpuk

Menggunakan banyak peralatan elektronik pada satu sumber listrik atau stop kontak adalah kesalahan umum yang sering diabaikan. Masyarakat kerap mengandalkan terminal listrik bertumpuk (multiple socket) untuk menghubungkan kulkas, mesin cuci, kipas angin, charger, dan TV sekaligus, padahal itu sangat berisiko menimbulkan panas berlebih.

Menurut laporan dari Kompas Tekno, beban listrik melebihi 2.200 watt dalam satu stop kontak bisa menyebabkan pemanasan dan berujung pada percikan api.

Cara Pencegahan:

  • Gunakan power strip dengan pengaman arus lebih (surge protector).
  • Pisahkan jalur stop kontak untuk alat elektronik berdaya tinggi seperti microwave, dispenser, dan AC.
  • Cek label konsumsi daya setiap alat elektronik dan sesuaikan dengan kapasitas daya rumah.

3. Kabel Rusak, Terbuka, atau Digigit Hewan

Kabel listrik yang rusak karena digigit tikus, terkelupas karena tertimpa furnitur, atau sudah rapuh karena usia menjadi penyebab klasik kebakaran listrik. Kondisi ini bisa menimbulkan loncatan arus (arc flash) yang berpotensi membakar material sekitarnya.

Di rumah dengan banyak perabot kayu atau bahan mudah terbakar seperti karpet, satu percikan kecil dari kabel rusak bisa berujung pada kebakaran besar.

Cara Pencegahan:

  • Rutin lakukan inspeksi kabel, terutama di area belakang furnitur, plafon, dan bawah lantai.
  • Gunakan pelindung kabel berbahan PVC atau besi ringan untuk melindungi kabel dari hewan pengerat.
  • Hindari menutup kabel dengan karpet atau alas karena bisa meningkatkan suhu kabel dan mempercepat kerusakan.

4. Penggunaan Perangkat Elektronik Tak Layak Pakai

Penggunaan perangkat lama seperti magic com, dispenser, atau setrika dengan kabel dan elemen pemanas aus sangat berisiko menyebabkan kebakaran. Peralatan yang sudah pernah korslet atau mengeluarkan percikan sebaiknya tidak digunakan kembali, karena komponennya kemungkinan telah rusak secara internal.

Banyak kejadian kebakaran terjadi saat pemilik rumah meninggalkan alat seperti setrika atau kompor listrik menyala tanpa pengawasan. Bahkan, charger murah yang tidak bersertifikasi bisa menjadi bom waktu.

Cara Pencegahan:

  • Segera ganti alat listrik yang pernah menimbulkan bau gosong atau panas berlebih.
  • Gunakan produk berlabel SNI dan hindari produk KW atau tiruan.
  • Jangan tinggalkan perangkat menyala tanpa pengawasan, terutama saat tidur atau meninggalkan rumah.

5. Tidak Memasang Alat Proteksi Tambahan

MCB saja tidak cukup. Banyak rumah tidak dilengkapi ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) atau sistem grounding yang baik. Padahal, ELCB mampu memutus arus listrik secara otomatis saat terjadi kebocoran arus ke tanah, seperti saat seseorang tersengat listrik atau terjadi kebocoran ke dinding lembab.

Selain itu, grounding yang tidak maksimal membuat risiko kebakaran lebih tinggi karena arus bocor tidak dialirkan ke tanah secara aman.

Cara Pencegahan:

  • Pasang ELCB sesuai kapasitas daya rumah.
  • Pastikan grounding memiliki tahanan rendah (di bawah 5 Ohm) sesuai standar PUIL.
  • Audit sistem kelistrikan setiap dua tahun melalui teknisi bersertifikat.

Cara Menangani Kebakaran Listrik di Rumah

Ketika kebakaran listrik terjadi, penanganan yang salah bisa berakibat fatal. Berikut tindakan yang disarankan menurut panduan BNPB dan Dinas Gulkarmat:

  1. Jangan siram api dengan air. Air adalah konduktor listrik dan bisa memperparah situasi.
  2. Matikan MCB utama. Jika memungkinkan dan aman, segera cabut sumber listrik dari pusat distribusi rumah.
  3. Gunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) khusus kelistrikan jenis CO2 atau dry chemical.
  4. Evakuasi penghuni rumah. Prioritaskan keselamatan jiwa, terutama anak-anak dan lansia.
  5. Hubungi 113 atau dinas pemadam kebakaran. Sampaikan lokasi dan jenis kebakaran (listrik) untuk penanganan tepat.

Media seperti Insanupdate juga secara berkala memberikan edukasi literasi kebencanaan dan keselamatan rumah tangga, termasuk bahaya listrik.

Sebagian besar kebakaran listrik dapat dicegah jika penghuni rumah lebih peduli dan disiplin terhadap sistem kelistrikan. Mulai dari instalasi yang benar, penggunaan peralatan standar, hingga sistem proteksi yang memadai adalah langkah dasar yang tidak boleh diabaikan. Jangan tunggu sampai terjadi insiden. Periksa kembali sistem kelistrikan rumah Anda hari ini.


Tinggalkan komentar