Telat datang bulan dan tiba-tiba keputihan. Jumlahnya banyak dari biasanya disertai rasa mual. Tenang, mungkin Anda sedang hamil. Kehamilan muda memang biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti keputihan. Warna keputihan saat hamil yang normal tentu berbeda dengan keputihan yang biasanya terjadi menjelang masa haid. Munculnya keputihan ini juga bisa jadi penanda kehamilan terjadi. Sehingga ibu hamil bisa memeriksanya ke dokter atau test pack.
Daftar Isi
Tanda Normal pada Ibu Hamil
Kehamilan yang normal terjadi ketika pembuahan terjadi di tuba fallopi dan sel telur turun ke rahim untuk tumbuh menjadi embrio. Masa ini berlangsung dalam 1 sampai 2 minggu setelah ovulasi atau masa pembuahan.
Selama dua minggu setelah pembuahan tersebut, tubuh ibu hamil akan memberikan tanda-tanda berupa gejala yang normal pada ibu hamil, diantaranya :
1. Kram
Rasa kram pada daerah perut kerap dialami oleh kehamilan muda. Tepatnya pada kehamilan 2 minggu. Rasanya hampir sama dengan kram saat menstruasi. Namun pada beberapa kasus, ada juga ibu hamil yang merasakan kram luar biasa pada daerah perutnya. Intensitasnya biasanya 5 sampai 20 menit sekali.
Kram yang terlalu sering perlu diperiksakan ke dokter kandungan. Namun umumnya kehamilan normal mengalami kram yang normal juga. Reaksi kram ini muncul sebagai gejala adanya perubahan pada tubuh karena terjadinya kehamilan.
2. Pendarahan
Pendarahan umum terjadi pada kehamilan muda sebagai tanda bahwa embrio sudah menempel ke dinding rahim. Gejala pendarahan ini umumnya terjadi pada usia kehamilan dua minggu.
Ibu hamil tak perlu khawatir, karena pendarahan pada awal kehamilan ini adalah hal yang wajah dan normal. Kecuali jika pendarahannya berwarna merah terang disertai keputihan dan kram. Barulah periksa ke dokter kandungan, karena ditakutkan terjadi sesuatu dengan rahimnya.
3. Mual
Mual-mual juga menjadi tanda kehamilan sedang terjadi. Biasanya terjadi pada ibu hamil di usia kehamilan 2 minggu sampai 12 minggu. Rasa mual yang terjadi pun berbeda –beda pada ibu hamil.
Biasanya terjadi karena indra penciuman sensitive terhadap sesuatu. Misal mual saat mencium bau nasi, ikan asin atau lain-lain.
Sebagian besar ibu hamil mengalami rasa mual di pagi hari yang disebut dengan gejala morning sickness. Namun beberapa ibu hamil juga ada yang mengalami mual sepanjang hari.
Rasa mual ini dapat diatasi dengan banyak minum air putih dan menghindarkan ibu hamil dari bau-bauan yang membuat rasa mual tersebut muncul.
4. Keputihan
Keputihan juga kerap terjadi pada usia kehamilan 2 minggu. Biasanya terjadi setelah masa pembuahan atau ovulasi. Keputihan muncul sebagai pelindung vagina dari infeksi dan tetap bersih. Kemunculannya pun diakibatkan oleh produksi hormon estrogen yang meningkat selama kehamilan.
Warna Keputihan Saat Hamil yang Normal
Keputihan adalah cairan berbentuk seperti lendir yang keluar dari alat kelamin perempuan atau vagina. Cairan ini biasanya tidak berbau dan muncul sebelum masa haid datang dan juga kehamilan.
Saat hamil, produksi hormon estrogen di dalam tubuh perempuan tentu saja meningkat. Hal ini berkenaan dengan berkembangnya janin di dalam rahim ibu. Sehingga leher rahim dan dinding vagina membutuhkan tempat yang elastis dan lembut.
Peningkatan aliran darah yang terjadi di sekitar vagina juga bisa menjadi penyebab terjadinya keputihan saat hamil.
Warna keputihan saat hamil yang normal adalah putih susu. Teksturnya lebih encer dan juga lengket dengan jumlah yang lebih banyak daripada keputihan saat menjelang haid. Munculnya di dua minggu setelah pembuahan.
Jika ibu hamil mengalami tanda-tanda keputihan seperti demikian dan tidak tahu apakah sedang hamil atau tidak, ibu hamil bisa mengeceknya dengan test pack.
Cara Mengatasi Warna Keputihan Saat Hamil yang Tidak Normal
Keputihan saat kehamilan awal sebenarnya bisa diatasi dengan baik. Ada beberapa cara yang bisa digunakan ibu hamil saat keputihan membuat ibu hamil tidak nyaman. Beberapa diantaranya yaitu :
1. Membersihkan Vagina dengan Benar
Cara membersihkan vagina dengan benar yaitu dari depan ke belakang dengan menggunakan air bersih. Bersihkan vagina setelah selesai buang air kecil dengan gerakan yang benar. Jangan bolak balik depan belakang. Tapi satu arah saja. Yaitu depan ke belakang. Gerakan ini untu menghindari bakteri menempel di area vagina.
2. Membuat Area Vagina Kering
Area vagina juga diusahakan sekering mungkin. Jangan biarkan basah dan lembab karena akan menjadi sarang bakteri untuk tumbuh. Jika sudah ada bakteri yang tumbuh subur, keputihan pun akan mudah terbentuk sebagai reaksi tubuh untuk melawan bakteri penyebab penyakit.
Keringkan vagina menggunakan handuk bersih atau tissue toilet setelah membersihkannya dengan air saat buang air kecil. Vagina yang kering akan terhindari dari tumbuh kembangnya bakteri yang merugikan.
3. Rutin Mengganti Celana Dalam
Keputihan memang membuat ibu hamil terasa tidak nyaman. Beberapa bahkan ada yang disertai rasa gatal yang berlebihan. Karenanya ibu hamil yang keputihan disarankan untuk mengganti celana dalam sesering mungkin, agar keputihan yang menempel di celana dalam tidak menginfeksi vagina.
Gunakan celana dalam yang bersih untuk menjaga vagina tetap sehat dan terawat.
4. Hindari Pakaian Terlalu Ketat
Pakaian yang terlalu ketat bisa menginfeksi vagina. Missal feminine wipes. Ketika vagina terinfeksi akan muncul luka dan kaputihan pun akan semakin banyak. Berikan ruangan yang longgar pada vagina, sehingg kulit vagina bisa bernafas dengan lega.
Sirkulasi udara yang baik pada area vagina akan membantu vagina tetap sehat dan terhindar dari infeksi serta bakteri yang merugikan.
Itu dia cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keputihan pada kehamilan yang normal. Jika tidak dilakukan, bisa jadi keputihan yang muncul berubah warna jadi kekuningan, kehijauan atau abu-abu. Baunya juga tidak sedap dan bahkan yang bau busuk. Jika sudah demikian, keputihan menjadi tidak normal lagi dan perlu diperiksakan ke dokter untuk mencari tahu apa penyebabnya.
Keputihan yang tidak normal juga ditandai dengan rasa gatal yang berlebihan, berwarna merah dan ada yang menggumpal seperti keju hancur. Ibu hamil harus memeriksakan diri ke dokter kandungan jika gejala tersebut muncul agar dapat ditangani dengan tepat.