Industri makanan dan minuman (F&B) terus berkembang pesat di Indonesia. Berdasarkan data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), sektor ini menyumbang sekitar 60% dari total bisnis waralaba di tanah air. Dengan gaya hidup masyarakat yang semakin sibuk, permintaan terhadap makanan cepat saji dan produk kuliner siap santap meningkat drastis. Namun, memilih bisnis franchise makanan yang benar-benar menguntungkan bukan perkara mudah.
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di bisnis ini, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan agar tidak salah langkah. Artikel ini akan membantu Anda memahami cara memilih franchise makanan yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga sesuai dengan tren pasar saat ini.
Daftar Isi
1. Kenali Tren Pasar Kuliner Saat Ini
Tren makanan selalu berubah, dan memahami tren terbaru sangat penting sebelum memutuskan untuk membeli franchise. Beberapa tren yang saat ini berkembang di Indonesia antara lain:
- Makanan sehat – Konsumen semakin peduli dengan kesehatan, sehingga franchise makanan berbasis organik, vegetarian, atau rendah kalori semakin diminati.
- Makanan kekinian – Tren seperti boba, croffle, rice bowl, dan minuman es kopi kekinian masih bertahan.
- Fast food dengan inovasi baru – Makanan cepat saji dengan varian unik seperti ayam geprek dengan berbagai level pedas atau burger plant-based semakin populer.
- Street food premium – Makanan kaki lima dengan kemasan lebih premium dan rasa autentik sedang naik daun.
Menyesuaikan pilihan franchise dengan tren pasar dapat meningkatkan peluang keberhasilan bisnis Anda.
2. Sesuaikan dengan Modal yang Dimiliki
Setiap franchise memiliki biaya investasi yang berbeda. Berikut beberapa kategori modal yang perlu Anda pertimbangkan:
- Franchise dengan modal kecil (di bawah Rp50 juta) – Biasanya dalam bentuk gerobak atau booth kecil, seperti es teh kekinian atau makanan ringan.
- Franchise dengan modal menengah (Rp50 juta – Rp500 juta) – Bisa berupa kedai atau restoran kecil dengan konsep dine-in dan take-away.
- Franchise dengan modal besar (di atas Rp500 juta) – Biasanya berupa restoran besar dengan tempat duduk luas dan layanan lengkap.
Pastikan Anda memilih franchise yang sesuai dengan kemampuan finansial agar bisnis dapat berjalan stabil tanpa kendala keuangan.
3. Pilih Brand yang Memiliki Reputasi Baik
Reputasi merek sangat berpengaruh terhadap keberhasilan franchise. Sebelum memilih, lakukan riset mendalam dengan cara:
- Membaca ulasan pelanggan di media sosial dan platform review.
- Mengunjungi outlet franchise secara langsung untuk melihat operasionalnya.
- Bertanya kepada franchisee (pemilik franchise lain) mengenai pengalaman mereka.
- Mengecek apakah brand memiliki legalitas yang jelas dan lisensi resmi.
Merek yang sudah dikenal dengan citra positif cenderung lebih mudah mendapatkan pelanggan daripada merek yang masih baru atau memiliki reputasi buruk.
4. Perhatikan Sistem dan Dukungan dari Franchisor
Salah satu keuntungan dari bisnis franchise adalah adanya sistem yang sudah teruji. Pastikan franchisor memberikan dukungan yang memadai, seperti:
- Training dan pelatihan – Meliputi cara operasional, pemasaran, dan manajemen keuangan.
- Sistem manajemen yang baik – Standar operasional prosedur (SOP) yang jelas membantu kelancaran bisnis.
- Bantuan pemasaran – Dukungan dalam bentuk promosi nasional maupun lokal.
- Kemudahan dalam pengadaan bahan baku – Pasokan bahan harus stabil dan harga kompetitif agar bisnis tidak terganggu.
Franchise yang memiliki sistem pendukung kuat akan lebih mudah berkembang dan bertahan dalam jangka panjang.
5. Pertimbangkan Lokasi dengan Potensi Pasar Tinggi
Lokasi sangat menentukan keberhasilan bisnis kuliner. Faktor yang perlu diperhatikan saat memilih lokasi franchise:
- Tingkat lalu lintas pejalan kaki atau kendaraan – Lokasi strategis di area ramai akan meningkatkan penjualan.
- Dekat dengan target pasar – Jika targetnya mahasiswa, pilih lokasi dekat kampus. Jika menyasar pekerja kantoran, pilih area perkantoran.
- Aksesibilitas dan kenyamanan – Mudah dijangkau dan memiliki fasilitas parkir yang memadai.
Melakukan survei lokasi sebelum memutuskan membuka franchise dapat membantu menghindari kesalahan dalam pemilihan tempat usaha.
6. Analisis Keuntungan dan Balik Modal
Sebelum membeli franchise, Anda harus mengetahui proyeksi keuntungan dan waktu balik modal (ROI). Pastikan untuk:
- Menghitung biaya operasional – Seperti sewa tempat, gaji karyawan, bahan baku, dan listrik.
- Mengetahui potensi pendapatan – Berdasarkan harga produk dan estimasi jumlah pelanggan per hari.
- Memahami sistem royalti – Beberapa franchise mengenakan biaya royalti yang dapat mengurangi margin keuntungan.
Jika franchise membutuhkan waktu lebih dari 3 tahun untuk balik modal, Anda harus mempertimbangkan ulang apakah itu investasi yang layak.
7. Hindari Franchise yang Sudah Jenuh
Memilih franchise yang sudah terlalu banyak di suatu daerah bisa membuat persaingan semakin ketat. Cara mengetahui tingkat kejenuhan pasar adalah dengan:
- Menghitung jumlah outlet franchise sejenis di area yang sama.
- Melihat tren penjualan apakah masih meningkat atau mulai menurun.
- Memilih franchise yang memiliki keunikan tersendiri dibanding pesaingnya.
Memilih franchise dengan konsep yang masih segar dan belum terlalu banyak pesaing dapat meningkatkan peluang sukses.
Memilih franchise makanan yang menguntungkan dan sesuai tren memerlukan riset mendalam. Mulai dari memahami tren pasar, menyesuaikan dengan modal, memilih brand yang memiliki reputasi baik, hingga memastikan adanya dukungan dari franchisor. Selain itu, lokasi strategis dan analisis keuntungan yang jelas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan bisnis franchise.
Sebelum mengambil keputusan, pastikan Anda telah mempertimbangkan semua aspek di atas agar franchise yang dipilih benar-benar memberikan keuntungan dan bertahan dalam jangka panjang.